Layarmaya.id - Kronologi lengkap KASUS *Polisi Tembak Polisi* Part 3. #TanpaTirai
--)Dan Kemudian, dua hari setelahnya pada tanggal 11 Juli Brigadir j dikuburkan tanpa ada upacara kedinasan. Nah setelah Tiga hari Kejadian, baru humas Polri membuat pernyataan di depan publik kalau telah terjadi baku tembak antara Brigadir J & Barada E di rumah dinas Irjen FS (Ferdi Sambo) yang menewaskan Brigadir J.
Setelah semua pernyataan ini disampaikan ke publik oleh polri, pada 26juli akhirnya Barada E datang ke Komnas HAM untuk memberikan Kesaksian tentang kronologi apa yang terjadi sebenarnya. Begini kronologi versi Barada E, jadi pada Jumat tanggal 8 Juli itu sore hari Berada E- berada di rumah pribadinya Irjen F. Sambo, bersama semua rombongan dari Magelang termasuk Brigadir j.
Setelahnya Berada E & Brigadir J beserta rombongan ajudan lainnya pergi ke rumah dinasnya Irjen F.Sambo di Duren Tiga untuk menjalani isolasi Mandiri. Berada E langsung naik ke kamarnya di lantai dua untuk beristirahat, tiba-tiba Barada E mendengar suara teriakan dari bawah, suara tersebut adalah suaranya Ibu Putri Chandrawathi (istri Irjen F. Sambo). Berada E langsung lari ke lantai satu dan dia melihat ada Brigadir J yang sedang memegang pistol di tangannya. Melihat Brigadir j lalu Barada E bertanya sama Brigadir j apa yang sedang terjadi.
Alih-Alih mendapat jawaban? Barada E Malah ditembak, karena merasa terancam Barada E kemudian mundur mengambil senjata lalu melepaskan tembakan ke arah Brigadir J dan melindungi diri. Dari kesaksiannya sempat terjadi beberapa kali adu tembak sampai akhirnya Brigadir j jatuh tersungkur. Saat Brigadir J sudah jatuh, Barada E menembakkan 2 lagi ke arah Brigadir j, tujuan ingin memastikan bahwa Brigadir J benar-benar sudah dilumpuhkan. Itulah pernyataannya Barada E.
Pernyataannya didukung juga sama kesaksiannya Bripka R, yang mengaku melihat Brigadir j menembak duluan ke arahnya Barada E dari balik kulkas. Kemudian pada 27 juli, keluarga Meminta jasad Brigadir J di keluarkan kembali setelah 16 hari dikubur untuk dilakukan otopsi yang kedua. Akhirnya dilakukanlah otopsi ulang pada jasadnya Brigadir J dengan menunjuk dokter Forensik dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo yaitu dokter Ade Firmansyah Sugiarto untuk memimpin otopsi kedua.
Otopsi kedua ini dilakukan di RSUD Sungai Bahar Muaro Jambi, hasil otopsinya baru akan keluar 4-8 minggu kemudian. walaupun hasil otopsi resminya belum keluar pengacara keluarga Brigadir J memberikan beberapa temuan baru, katanya dari hasil otopsi Kedua, ditemukan sebuah plastik berisikan otak di dalam perutnya dekat dada sementara lidah paru dan jantungnya bersatu menjadi satu bagian. ditemukan juga beberapa retakan dari leher mengarah ke bibir, lengan bawah patah, Tulang disekitar kuku jari kelingking dan jari manisnya juga patah, luka lebam di bagian punggung dan di kaki sebelah kiri kaki kanan dari jasad juga bengkok Serta adanya lubang di pergelangan kaki kiri bawah.
Nah publik sempet rame banget sama temuan plastik berisikan otak yang ada di dalam perut, mengenai ini, dokter menjelaskan kalau misalkan otak yang dibungkus plastik itu sebenarnya karena ada otopsi yang pertama. Saat proses otopsi nya selesai gak ada alasan saintifik yang mengharuskan dokter untuk memasukkan kembali organ-organ itu ditempatnya semula, jadi cukup normal kalau misalkan ditemukan organ-organ atau dijadiin dalam satu aja dan ditempatkan di dalam tubuh.
Jadi poin sebenarnya, bukanlah Soalnya dari kasus otak ini, kita bakal bahas kejanggalan-kejanggalan asli dari kasus ini. Setelah dilakukan otopsi yang kedua hari yang sama, jenazah Brigadir J dimakamkan kembali dengan upacara yang sesuai dengan permintaan keluarga. Sekarang kita masuk ke kejanggalan-kejanggalan setelah dan diusut lebih lanjut banyak sekali hal-hal Janggal yang ditemukan sama keluarganya Brigadir j. selanjutnya....?
Sambungannya Baca Di bawah sini:
Klik Link - Kronologi lengkap KASUS Polisi Tembak Polisi Part 4
Telusuri juga artikelterkait lainnya: